Rudal balistik yang dikeluarkan militer Korea Selatan alami ketidakberhasilan, jatuh ke tanah, dan memacu kebakaran besar. Ketidakberhasilan penyeluncuran rudal balistik itu memacu kecemasan masyarakat di Gangneung, Korea Selatan, seperti dikutip AFP, Rabu (5/10/2022). Awalnya, Korea Selatan dan AS melangsungkan latihan bersama, terhitung pengeboman dan penyeluncuran rudal, sebagai tanggapan atas Korea Utara yang tembakkan rudal balistik jarak menengah (IRBM) di atas Jepang pada Selasa (4/10/2022).

Militer Korea Selatan tembakkan rudal balistik jarak pendek Hyunmoo-2 pada Selasa malam. Tetapi, penyeluncuran itu alami ketidakberhasilan dan jatuh selang beberapa saat. Seorang petinggi militer Korea Selatan menjelaskan ke kantor informasi Yonhap jika propelan rudal itu kebakar. Untungnya, hilir ledak rudal tidak meletus. Rekaman video yang tersebar di sosial media memperlihatkan ada bola api di tempat yang menurut beberapa pemakai sosial media ada di dekat pangkalan angkatan udara dekat Gangneung. "Banyak masyarakat yang cemas menghubungi balai kota," kata seorang petinggi di Balai Kota Gangneung ke AFP yang malas disebut jati dirinya.

OKEPLAY777 - Situs Judi Terbesar & Terlengkap



"Awalannya kami tidak paham apakah yang muncul karena kami tidak terima pernyataan dari militer mengenai training seperti itu," tambah petinggi itu. Korea Selatan dan Korea Utara secara tehnis masih tetap berperang sesudah tanda-tangani gencatan senjata dalam Perang Korea yang berjalan pada 1950 sampai 1953.

Perselisihan membawa senjata di antara ke-2  tetangga jarang ada. Namun, penyeluncuran rudal terkini membuat beberapa warga menduga jika perang sudah pecah.

"Saya berpikir ada perang tapi rupanya itu ialah latihan militer," kata seorang pemakai di Twitter.

"Apa yang membuat mereka berlama-lama untuk memverifikasi? Bila ada perang, kami kemungkinan ketahuinya di hari selanjutnya," twit pemakai lain.

Kepala Staff Kombinasi Korea Selatan menjelaskan, tidak ada korban yang disampaikan dalam ketidakberhasilan penyeluncuran rudal itu. Faksinya sekarang mencari pemicu dalam ketidakberhasilan penyeluncuran rudal itu.

Korea Selatan dan AS Luncurkan 4 Rudal Sesudah Tes Coba Korea Utara

Korea Selatan dan Amerika Serikat tembakkan empat rudal darat-ke-darat atau ground-to-ground missile (GGM) ke Laut Timur, yang semakin lebih dikenali sebagai Laut Jepang Ini disampaikan oleh Kantor informasi Yonhap pada Rabu (5/10/2022), mencuplik pengakuan dari Militer Korea Selatan.

Militer Korea Selatan ungkap penyeluncuran rudal ini jadi respon atas penembakan rudal balistik Korea Utara di atas Jepang untuk pertamanya kali dalam 5 tahun di hari Selasa (4/10/2022).

"Korea Selatan dan Amerika Serikat masing-masing tembakkan dua rudal Mekanisme Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS), yang berkenaan target tiruan," kata Kepala Staff Kombinasi Korea Selatan, d ikutip dari AFP. Awalnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebutkan penyeluncuran rudal Korea Utara sebagai "hasutan", dan bersumpah akan memberi "respon tegas". Pada Selasa, jet tempur Korea Selatan dan AS sudah lakukan latihan pengeboman dalam suatu target di Laut Kuning. Korea Utara terdaftar akhir kali tembakkan rudal ke Jepang ialah pada 2017. Hal tersebut terjadi pada pucuk masa "api dan amarah" saat pimpinan Korea Utara Kim Jong Un sama-sama mengejek dengan Presiden Amerika Serikat (AS) waktu itu Donald Trump.

Ketua Federasi Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyumpah eksperimen penyeluncuran rudal terkini Korea Utara. Ia menyebutkan hal itu terang sebagai sebuah eskalasi.

Presiden AS Joe Biden dan Pertama Menteri Jepang Fumio Kishida mencela eksperimen rudal Korea Utara tempo hari.